Lihat bagaimana Sekolah Dasar Grant mencapai 98% keterlibatan mingguan keluarga dengan berfokus pada koneksi melalui ClassDojo

Saat Farnaz Heydari menjadi kepala sekolah Grant Elementary pada 2015, ia memasuki komunitas sekolah yang perlu dipersatukan. Dengan kepercayaan yang rendah dan keterlibatan yang bahkan lebih rendah, Farnaz tahu bahwa transformasi nyata apa pun harus dimulai dari keluarga. Dan untuk itu, ClassDojo menjadi sekutu terkuatnya.

Komunikasi yang membangun kepercayaan

Grant Elementary melayani banyak keluarga imigran, banyak di antaranya merasa terputus dari sistem sekolah tradisional. “ClassDojo bukan sekadar komunikasi — ini koneksi,” kata Farnaz. Dengan desainnya yang ramah dan fitur terjemahan instan, platform ini meruntuhkan hambatan dan menciptakan ruang untuk percakapan yang jujur dan real-time antara rumah dan sekolah.

Koneksi itu menjadi semakin vital selama pandemi COVID-19. “Dalam hitungan detik, kami bisa menjangkau keluarga kami,” katanya. “Ini membantu kami menggalang dukungan, berbagi pembaruan, dan menyediakan sumber daya emosional dan praktis.”

“ClassDojo bukan sekadar komunikasi — ini koneksi.”

Menjangkau setiap keluarga, dan lebih lagi

Hari ini, lebih dari 98% keluarga Grant Elementary terhubung melalui ClassDojo. “Setiap anak mungkin memiliki empat atau lima orang dewasa yang terhubung, dan semuanya ada di Dojo,” jelas Farnaz. Platform ini memungkinkan guru membagikan foto, merayakan pertumbuhan siswa, dan menyediakan sumber daya yang bisa digunakan keluarga di rumah, sehingga pembelajaran menjadi terlihat dan mudah diakses.

Bahkan keluarga yang tidak bisa menghadiri acara atau membaca setiap pesan pun tetap terlibat. “Kadang hanya ‘like’ pada sebuah postingan,” ujar Farnaz. “Tetapi gestur sederhana itu memberi tahu kami bahwa mereka terhubung — dan anak-anak mereka juga mengetahuinya.”

Hari ini, lebih dari 98% keluarga Grant Elementary terhubung melalui ClassDojo.

Siswa memulai percakapan di rumah

ClassDojo telah mengubah cara siswa dan keluarga berinteraksi. “Anak-anak pulang dan berkata, ‘Kamu lihat fotoku di Dojo?’” kata Farnaz. “Itu memulai percakapan. Itu menarik orang tua masuk.” Guru kini memposting sorotan kelas, tips instruksional, dan perayaan langsung di ClassDojo, sehingga keluarga bisa tetap terlibat tanpa harus datang ke kampus.

Menciptakan budaya koneksi

Dari Nilai Dojo yang dibelanjakan siswa di toko sekolah hingga video mindfulness mingguan yang memperkuat nilai bersama, ClassDojo teranyam ke setiap lapisan kehidupan di Grant Elementary. Namun Farnaz menegaskan: ini bukan tentang teknologinya — ini tentang kepercayaan.

“Kami memilih ClassDojo sebagai platform komunikasi utama karena ini bekerja,” katanya. “Rasanya personal. Keluarga mempercayainya. Dan ketika keluarga mempercayai sekolah, segalanya berubah — untuk siswa, guru, dan komunitas.”

Seorang kepala sekolah dengan tujuan

Perjalanan Farnaz dari guru kelas menjadi kepala sekolah — dan kini presiden kelompok administrator cabang lokal — selalu berakar pada advokasi. “Saya hanya bermitra dengan platform yang saya percayai,” ujarnya. “ClassDojo adalah salah satunya.”

Meskipun ia menghindari gelar “superhero”, dampak Farnaz tak terbantahkan. Ia menciptakan budaya di mana siswa merasa terlihat, guru merasa didukung, dan keluarga merasa terhubung. “ClassDojo adalah semua yang Anda inginkan dalam satu tempat,” katanya. “Ini menghubungkan kita bukan hanya secara akademis, tetapi juga emosional. Dan itu mengubah segalanya.”